CV-GEN News

Ulmer Nest, Polong Tidur Gratis Untuk Tunawisma di Jerman

Tunawisma di Jerman semakin meningkat setiap tahunnya. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal sama sekali. Tercatat jumlah tunawisma di Jerman sekitar 678.000 orang tahun 2022, menurut tulisan media Focus.

Banyak alasan yang menyebabkan tingkat tunawisma tinggi di Jerman. Misalnya, karena kehilangan tempat tinggal, bangkrut, masalah kesehatan mental, pengaruh zat kimia, dan alasan lainnya.

Maka dari itu, Jerman perlu melakukan sebuah usaha untuk memecahkan masalah tersebut. Salah satunya adalah menciptakan sebuah tempat tinggal khusus bagi tunawisma. Proyek ini tercipta pertama kalinya di kota Ulm, Jerman Selatan. Mereka menjulukinya sebagai Ulmer Nest atau polong tidur gratis untuk tunawisma.

Baca Juga: Ini Dia 5 Inovasi Teknologi Asal Jerman Paling Populer di Dunia

Ausbildung Jerman, Kerja Magang untuk Siswa Non-Eropa

Desain Tempat Tidur Yang Nyaman Untuk Tunawisma di Jerman

Pod tidur ini memungkinkan para tunawisma untuk tidur dengan nyaman dan tetap merasa hangat saat musim dingin ketika di luar kondisinya sangat berbahaya, semisal terjadi badai salju atau sejenisnya.

Terbuat dari kayu dan baja yang dapat melindungi dari cuaca buruk, tahan angin dan air. Bagian dalamnya juga muat untuk 2 orang. Sensor gerak yang ada berfungsi sebagai pengganti kebutuhan kamera sekaligus melindungi privasi, juga dapat terdeteksi jika seseorang telah menginap di salah satu pod.

Para ahli sudah bekerja dengan keras untuk memecahkan masalah dengan baik. Wilayah mereka terdapat banyak tunawisma yang tidak bisa pergi ke tempat penampungan. Biasanya karena para tunawisma tersebut tidak ingin terpisah dari hewan peliharaannya atau karena hal lain. Mereka tidak ingin para tunawisma itu mati kedinginan.

Mereka telah menghabiskan banyak waktu untuk meningkatkan insulasi dan manajemen iklim, agar dapat menjaga kelembapan dan suhu pada tingkat terbaik dengan anggaran energi yang terbatas, mereka melengkapinya dengan panel surya. Juga mengintegrasikannya ke dalam jaringan IoT nirkabel milik kota Ulm. Ini memungkinkan penghuni untuk berkomunikasi tanpa ketergantungan jaringan seluler.

Polong rajin dibersihkan setiap hari oleh relawan Ulmer agar kebersihan tetap terjaga. Logam bubuk berguna dalam desain agar mudah dibersihkan. Petugas juga akan memeriksa kerusakan yang terjadi dan akan memulihkannya agar bisa berguna dengan nyaman kembali.

Bukan Sebagai Alternatif Tempat Tinggal Untuk Jangka Panjang

Sayangnya, perancang Ulmer Nest menyatakan bahwa polong tidur tersebut bukan sebagai alternatif tempat tinggal untun jangka panjang seperti di asrama, perumahan, atau apartmen. Jadi, hanya digunakan sebagai tempat tinggal darurat saja.

Tapi, jika kalian tinggal di Jerman dan tidak punya tempat tinggal, kalian bisa mencari di google dengan mengetik “Obdachlosenheimz”. Itu merupakan fasilitas gartis oleh pemerintah Jerman bagi tunawisma. Setelahnya, maka kalian akan ke fasilitas homeless shelter terdekat. Cukup kalian kesana dan akan di arahkan oleh pegawai yang ada.

Ternyata, ada fakta menarik tentang hal ini. Orang Indonesia yang tinggal Jerman jarang memanfaatkan fasilitas ini. Karena mereka sering meminta bantuan oleh komunitas orang Indonesia di Jerman jika terjadi masalah.