CV-GEN News

“Pangeos Terayacht” Jawab Tantangan Energi Terbarukan

Pangeos Terayacht adalah sebuah model kapal pesiar dari Lazzarini Design Studio, perusahaan yang berbasis di Roma. Pangeos Terayacht sendiri akan mendapatkan dukungan penuh dari kerajaan Arab Saudi untuk penggarapannya.

Megaproyek ini akan memakan waktu sekitar 8 tahun. Menurut Lazzarini, kapal pesiar ini memiliki dimensi pada kisaran panjang 550 meter (1.800 kaki) dan lebar 610 meter (2.000 kaki). Salah satu yang menjadi perhatian dunia adalah Pengeos Terayacht akan membutuhkan biaya USD 8 miliar atau sekitar Rp 125.600.800.000.000.

Perhatian dunia fokus pada kegilaan Arab melalui generasi muda penerus raja Arab Saudi saat ini. Jika dunia telah gempar dengan pemberitaan rencana gila tentang pembuatan tata kota yang mendapat julukan “The Line”.

Pada saat yang hampir bersamaan, Arab kembali membuat gempar dunia dengan pemberitaan tentang rencana megaproyek kapal pesiar. Seperti yang telah kita bersama bahas sebelumnya, Pangeos Terayacht hadir dengan kemewahannya.

Baca Juga: Kapal Pesiar Mewah Teknologi Baru, Berlayanan Internet Starlink

Deskripsi Model Pangeos Terayacht

Model lambung Pangeos Terayacht
Nampak bawah model lambung Pangeos Terayacht

Lazzarini menyebutkan bahwa kapal pesiar ini akan menjadi yang termegah sepanjang masa. Rekor yang sebelumnya terpecahkan oleh Symphony of The Seas akan segera tergeser menjelang lahirnya pemegang baru dari Arab Saudi.

Hal ini tentu juga akan kembali menjadi sorotan dunia ditengah kebutuhan keberadaan energi terbarukan. Bagaimana tidak, logika kita akan terbawa oleh ukuran Pangeos dan juga daya tampung penumpang yang mencapai 60.000 orang. Mengingat adanya isu yang sering global sampaikan yaitu tentang krisis energi.

Maka kiranya keberadaan kapal pesiar dengan ukuran sebesar pangeos akan kembali menjadi pertanyaan dunia tentang teknologi dan energinya. Namun Lazzarini kembal menjelaskan melalui beberapa media internasional yang meliputnya.

Bahwa, Pangeos Terayacht memiliki sembilan mesin yang sepenuhnya bertenaga listrik. Mesin-mesin ini akan menjaga kapal pada kecepatan konstan 5 knot atau 9Km/h. Inovasi ini juga akan menghasilkan energi terbarukan dari pecahnya ombak di sayap kapal, dan memiliki atap yang dilapisi panel surya untuk membantu menggerakkannya.

Di bagian bawah kapal, tim desain juga menyertakan 30.000 sel, atau kompartemen kluster, dan memberikan solusi terapung yang tidak dapat tenggelam untuk ruang bawah tanah.

Meskipun hadir dengan berbagi kemegahan dan kecanggihan teknologinya, kapal pesiar ini masih dalam proses master plan. Lazzarini menyebutkan bahwa mereka baru akan memulai megproyek ini pada tahun 2033 setelah serangkain proses.

Baca Juga: Teknologi Kapal Pesiar Pasca Pandemi: Makin Canggih dan Nyaman