Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 membawa dampak besar bagi dunia pariwisata, termasuk kapal pesiar. Banyak sekali orang yang rindu berkeliling dunia naik kapal pesiar. Hal ini membuat minat terhadap wisata kapal pesiar pasca pandemi kian meningkat.

Data tentang pemesanan kapal pesiar Royal Carribean mencatat bahwa jumlah penumpang dan pendapatan kapal pesiar tahun 2023 mencapai rekor tertinggi. Bahkan lebih tinggi daripada periode sebelum pandemi. Hal tersebut membuat pengelola kapal pesiar berinisiatif menghadirkan teknologi baru agar penumpang kapal pesiar pasca pandemi merasa lebih aman dan nyaman.

Teknologi Nirsentuh untuk Perjalanan Wisata yang Aman

Wabah Covid-19 membuat sebagian besar masyarakat dunia lebih peduli terhadap kesehatan. Oleh sebab itu, pengelola kapal pesiar menghadirkan teknologi nirsentuh (touchless) untuk mengurangi kontak fisik. Inovasi kapal pesiar pasca pandemi ini tak hanya meminimalkan penyebaran penyakit menular, tetapi juga membuat pengalaman wisata jadi lebih praktis.

Kapal pesiar Royal Caribbean telah memberlakukan check-in dilakukan secara digital dan boarding pass menggunakan sistem biometrik. Para penumpang hanya perlu mengambil foto selfie dan memindai paspor secara mandiri di tempat yang telah disediakan. Tindakan lainnya juga diaplikasikan Carnival Corp yang mengandalkan kamera inframerah untuk menyeleksi penumpang sebelum naik kapal. Sistem teknologi lainnya yang tak kalah canggih adalah penerapan Radio Frequency Identification (RFID) yang berfungsi sebagai kunci kamar serta alat pembayaran fasilitas kapal pesiar. 

Digitalisasi Data Melalui Gadget Pribadi

Pengelola kapal pesiar semakin menyadari pentingnya konektivitas dan digitalisasi data di zaman modern. Hal tersebut melatarbelakangi perkembangan teknologi kapal pesiar pasca pandemi dengan mengandalkan smartphone. Contohnya, aplikasi Cruise Norwegian membuat penumpang terhubung dengan keluarga, sahabat, dan kenalan lainnya selama berada di laut. Akses komunikasi yang lancar membuat para penumpang tidak merasa kerepotan karena meninggalkan rutinitas harian untuk berwisata.

Hal serupa juga menginspirasi Royal Caribbean yang mengadopsi teknologi augmented reality. Teknologi tersebut membuat penumpang dapat bermain game virtual melalui aplikasi. Kecanggihan teknologi tidak hanya memberikan pengalaman wisata sempurna, melainkan juga menghasilkan pendapatan tambahan bagi pengelola kapal pesiar.

Konektivitas Kapal Pesiar Pasca Pandemi pada Satu Aplikasi

Para pelaku sektor pariwisata semakin jeli mengintegrasikan peluang bisnis dengan kecanggihan teknologi. Hal tersebut terwujud dalam bentuk paket pelayaran yang bergabung dengan aspek transportasi. Calon penumpang bisa memesan satu rangkaian wisata secara lengkap melalui sistem reservasi digital dari satu aplikasi. Sistem praktis dan futuristik ini tentu menjadi solusi efektif karena kebutuhan selama wisata bisa terpenuhi dengan berbekal smartphone di genggaman tangan.

Konsep kemitraan antara kapal pesiar dan maskapai penerbangan seperti Carnival Cruises dan American Airlines memfasilitasi perjalanan pulang pergi antar bandara serta tujuan pelabuhan berikutnya. Terobosan ini membuat penumpang dapat bersantai lebih lama selama menempuh perjalanan. Selain itu, maskapai penerbangan dan jalur pelayaran dapat berkoordinasi dalam mengelola informasi penundaan untuk memastikan agar penumpang tiba di tempat tujuan tepat waktu.

Selanjutnya, penumpang dapat memilih aktivitar wisata tambahan melalui konektivitas digital. Salah satu contoh konkretnya yaitu Alaskan Cruises yang menawarkan tur pra dan pasca pelayanan seperti kunjungan ke landmark atau taman di sekitar pelabuhan. Sehingga para penumpang bisa merasakan pengalaman wisata lengkap yang terdiri dari kombinasi perjalanan darat dan laut.

Tantangan besar akibat pandemi membuat semua sektor bisnis berusaha keras untuk bertahan melewati krisis. Inovasi kapal pesiar pasca pandemi yang melibatkan kecanggihan teknologi merupakan bentuk inovasi yang harus berkembang secara konsisten di masa depan.