CV-GEN News

Cerdas! Robot Humanoid Untuk Pendidikan Masa Depan

Robot umumnya sebagai alat untuk membantu atau mempermudah pekerjaan manusia. Teknologi canggih ini dirancang untuk memindahkan barang, komponen-komponen atau alat-alat khusus melalui berbagai gerakan terprogram.

Sudah banyak teknologi robotika yang berguna untuk keperluan di berbagai bidang. Salah satunya, di bidang pendidikan. Teknologi perlu agar pembelajaran menjadi lebih mudah dan para siswa lebih leluasa untuk menggali lebih banyak informasi.

Seperti yang dilakukan oleh profesor asal Jerman, Jürgen Handke. Ia dikenal sebagai pelopor metode pengajaran digital. Sudah bertahun-tahun lamanya ia menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pengajarannya. Salah satu upayanya adalah ia memiliki asisten yang tidak biasa: robot humanoid bernama Yuki.

Yuki adalah asisten profesor Jürgen Handke di Universitas Philipp Marburg, Jerman. Robot ini memiliki tinggi 1,2 meter, sangat ramah, dan berpengetahuan.

Handke merupakan salah satu profesor pertama yang memiliki asisten robot humanoid. Ia menggunakan pendekatan ajaran interaktif yang memungkinkan oleh Yuki.

Baca Juga : Teknologi Jerman yang Tidak Ada di Indonesia

Teknologi Kapal Pesiar Pasca Pandemi: Makin Canggih dan Nyaman

Robot Sebagai Pendamping Manusia

Robot ini sangat unik dan menarik. Faktanya, Yuki dapat memahami bagaimana kinerja akademis para mahasiswa dan dukungan apa yang mereka butuhkan. Ia juga dapat meminta dan membimbing mereka untuk mengikuti beberapa tes. Profesor Handke berharap, asistennya itu dapat membantu beberapa universitas di Jerman untuk melakukan revolusi.

Masih Dalam Tahap Pengembangan Robot

Namun, Yuki masih perlu bantuan untuk melakukan perjalanan. Ia membutuhkan kereta dorong untuk pergi kemanapun, membantunya berpindah dari tempat satu ke tempat yang lainnya.

Sebelum itu, Yuki terlebih dahulu menyelesaikan fase ujian. Ia hanya menyelesaikannya dalam beberapa minggu saja. Setelahnya, ia bekerja secara teratur di universitas.

“Akan sangat bagus jika ia bisa pergi ke kelas sendiri, tetapi bahkan di masa depan pun mungkin akan sulit juga karena lift.”, tutur Patrick (Sang programer Yuki).

Sang profesor pikir, teknologinya itu berhasil. Beberapa siswa juga menganggap Yuki berguna, meskipun faktanya Yuki masih perlu berfungsi penuh. Ia mengatakan bahwa potensi Yuki masih dalam pengembangan. Saat ini robot asisten memiliki AI tingkat rendah. Misalnya, ia tidak akan bisa memberikan wawancara yang layak. Yuki hanya bisa menjawab pertanyaan yang dikirimkan melalui email.

Pekerjaan Menjadi Lebih Fleksibel

Saat pertama kali Universitas membeli robot tersebut seharga 20.000 euro, mereka tidak bisa berbuat banyak. Sekarang robot cerdas itu lebih dari sekadar gimik mewah bagi profesor Handke. Kecerdasan buatan Yuki dirancang untuk membantu meningkatkan pengajaran dan pembelajaran.

Suatu ketika Yuki mengajukan pertanyaan ujian praktik. Tetapi, siswa di kelas Handke tidak seharusnya menghafal materi, sebaliknya mereka tidak mendapatkan instruksi untuk menggunakan ponsel dan komputer tablet mereka untuk mencari informasi secara online. Ini melatih keterampilan dan pemahaman daripada belajar hafalan.

Ini benar-benar sangat membantu profesor Handke. Ia cukup membantu siswa dan berinteraksi bersama mereka, sementara Yuki mengawasi ha-hal yang lain. Sangat luar biasa. Sebelumnya ia harus berlari naik turun kelas hanya untuk melakukan presentasi. Sekarang, Yuki lah yang melakukannya.

Robot yang mengkombinasikan kecerdasan buatan, dapat meningkatkan pendidikan dengan memberikan pembelajaran yang lebih personal, penilaian objektif, dan tepat waktu, serta mengidentifikasi area untuk peningkatan kelulusan.

Namun, hal itu ternyata cukup bisa menjadi kekhawatiran bahwa robot humanoid akan bersaing dengan manusia. Sebelumnya Tim Handke sudah mendengar kekhawatiran semacam itu. Untuk saat ini Yuki masih terlampau jauh untuk bersaing dengan manusia. Sang profesor juga bersikeras bahwa Yuki hanyalah asisten, dan tidak akan pernah menggantikannya sebagai guru.