CV-GEN News

Kereta Bertenaga Hidrogen di Jerman Mulai Beroperasi Tahun 2022

Jerman merupakan salah satu negara maju yang inovasinya senantiasa menarik perhatian masyarakat dunia. Selalu ada saja gebrakan baru revolusioner yang menjadi kejutan dari Jerman. Kereta hidrogen Jerman hadir sebagai terobosan paling anyar yang sedang menjadi topik pembicaraan hangat di tahun 2022.

Selain menjadi cikal bakal perubahan moda transportasi umum dunia, kereta hidrogen Jerman juga populer karena belum ada negara lain yang memilikinya, termasuk Indonesia. Penasaran dengan moda transportasi umum canggih tersebut? Mari simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Kereta Hidrogen Jerman Sudah Dirilis Sejak 2018

2 kereta bertenaga hidrogen
Sumber: Latestly

Kehadiran kereta hidrogen Jerman bukan sekadar isapan jempol belaka. Proyek besar tersebut sudah dirilis sejak tahun 2018. Inspirasi moda transportasi umum tersebut berasal dari keresahan terhadap penggunaan bahan bakar diesel secara masif. Meskipun harganya terbilang terjangkau, bahan bakar diesel jelas bukan Sumber Daya Alam (SDA) terbarukan dan sifatnya tidak ramah lingkungan.

Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar adalah solusi yang tepat untuk mendukung perkembangan dunia transportasi modern. Meskipun biaya teknologinya tergolong sangat mahal, manfaatnya tentu sebanding dengan biaya tersebut. Selain itu, kereta bertenaga hidrogen juga membutuhkan biaya operasional yang lebih terjangkau daripada kereta diesel. Proses operasional kereta api tenaga hidrogen bernama Coradia iLint telah berlangsung sejak 2018 dengan rute antar kota sepanjang 100 km. Teknologi kereta api tersebut adalah hasil inovasi perusahaan Alstom.

Prinsip Teknologi Kereta Bertenaga Hidrogen

3 kereta bahan bakar hidrogen
Sumber: Rollingstock

Kereta hidrogen Jerman mengombinasikan hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar penghasil listrik. Proses tersebut menghasilkan uap dan air sebagai emisi, bukan berupa asap dengan kandungan zat kimia seperti kereta api diesel. Satu tangki hidrogen pada kereta Coradia iLint bermanfaat untuk menempuh perjalanan sekitar 1.000 km dengan kecepatan maksimal 140 km per jam. Setiap stasiun pengisian hidrogen mempunyai 64 tangki penyimpanan bertekanan tinggi dan kompresor hidrogen untuk mendukung operasional kereta. Kemampuan bahan bakar tersebut hampir setara dengan kereta diesel. Kelebihan energi yang terbentuk akan disimpan dalam baterai lithium ion yang terletak di atas kereta.

Peralihan ke moda transportasi bertenaga hidrogen diprediksi dapat menghemat penggunaan bahan bakar diesel hingga 1,6 juta liter per tahun. Hidrogen yang tadinya hanya menjadi produk sampingan dalam proses kimia akan menjadi material produksi secara komersial untuk mendukung kereta bertenaga hidrogen. Perusahaan gas khusus Jerman yang bernama Linde akan memproduksi hidrogen secara lokal dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan terhitung sejak 3 tahun dari sekarang.

Biaya Mahal Demi Manfaat yang Lebih Besar

4 kereta tenaga hidrogen Jerman
Sumber: Alstom

Lintasan kereta hidrogen mencakup beberapa kawasan, yaitu Cuxhaven, Bremerhaven, Bremervoerde, dan Buxtehude di bagian utara Jerman pada tahun 2018. Negara bagian Niedersachsen telah mengeluarkan biaya senilai 93 juta euro atau sekitar 1,5 triliun rupiah untuk menyukseskan program transportasi tersebut.

Rencana Jerman untuk merealisasikan penggunaan kereta hidrogen berhasil terwujud tahun 2022. Pada pertengahan Agustus 2022, Jerman meluncurkan kereta penumpang bertenaga hidrogen pertama di dunia untuk menggantikan 15 kereta diesel di Niedersachsen. Selanjutnya, proyek kereta hidrogen Jerman akan berlanjut di Lower Saxony dan Frankfurt dengan total armada mencapai 27 kereta.

Upaya Jerman dalam mengatasi polusi udara akibat bahan bakar diesel mendapatkan banyak apresiasi dari negara lain. Bahkan, beberapa negara seperti Prancis, Italia, Denmark, Kanada, dan Norwegia juga tertarik mengembangkan teknologi serupa di negara masing-masing.

Semoga teknologi kereta hidrogen yang canggih bisa lekas menginspirasi Indonesia agar penggunaan transportasi umum makin efisien dan efektif mendukung pelestarian lingkungan. Tak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan baik.