CV-GEN News

Dulu Rumah Beralaskan Tanah, Sekarang Jadi Dokter Bedah di Jerman

Awal Mula Mengapa Memilih Menjadi Dokter di Jerman

Sekitar tahun 2011, salah seorang teman dokter bedah jantung dari Universitas Münster mengajakku untuk belajar (dokter) spesialis di Jerman. Beliau juga orang Indonesia yang sudah tinggal di Jerman, sejak tahun 1970-an.

Di Indonesia, saya adalah dokter di salah satu puskesmas di Sumatera Utara.

Proses Pengajuan Visa Menjadi Dokter ke Jerman

Proses pengajuan visa ke Jerman hampir 1 tahun. Ini karena  menunggu Letter of Acceptance dari Universitas di Magdeburg, untuk tempat bekerja. Aku mendaftar sebagai  dokter tamu atau gastarzt. Selama setahun menunggu, aku belajar bahasa Jerman sampai level B1 di Goethe-Institut.

Prosedur untuk menjadi dokter di Jerman cukup sulit. Mereka mensyaratkan penguasaan bahasa Jerman sebagai syarat ujian khususnya syarat bahasa sebagai persyaratan ujian, harus level C1. Saya belajar bahasa Jerman level C1 tahun 2012 sampai 2013, sambil kerja di rumah sakit Universitätsklinikum Marburg.

Awalnya aku menggunakan visa dokter tamu. Lalu, kemudian mengajukan visa bekerja untuk mengikuti ujian penyetaraan atau (Vorbereitung Kenntnisprüfung).

Ujian Penyetaraan Dokter Bedah di Jerman

Pengajuan ujian penyetaraan ini tidak rumit, asalkan sudah punya C1 untuk level bahasanya. Masukkan registrasi, surat-surat ijazah kedokteran yang sudah legalisasi di kedutaan dan kementerian hukum dan luar negeri. Setelah mereka verifikasi surat-surat kita, secara legalitas jerman, selanjutnya kita dapat pernyataan bahwa surat-surat kita diterima, dengan level bahasa yang tadi kubilang, kemudian kita dapat surat undangan untuk ujian. Yaa, seperti serangan fajar, gak tau kapan. Bisa sebulan, enam bulan, setahun,  karena banyaknya yang ikut ujian persamaan tersebut. Tergantung bagian apa yang kita ajukan. Aku bagian dokter bedah jantung dulu, mereka mencari penguji-pengujinya.

Pengujinya tidak harus dari bedah jantung, bisa dari bagian lain. Jadi kita belajar berbagai bidang, dan hasilnya langsung di konfirmasi setelah ujian. Ujiannya dalam bentuk wawancara di depan 3 dokter spesialis selama 45 menit. Lalu menunggu 5 menit di luar, untuk mendapat konfirmasi lulus atau tidak ujian penyetaraan. Sangat simpel tidak rumit seperti di Indonesia.

Kemudahan Profesi Dokter dari Indonesia di Jerman dan Negara Negara EU

Setelah lulus ujian penyetaraan, dapat surat pernyataan. Dengan surat pernyataan ini, kita dapat mengajukan izin praktek. Sekitar beberapa waktu, gak terlalu lama, lalu kita bisa praktik di Jerman dan Eropa. Aksesnya ke seluruh EU, praktiknya bisa apa saja, gak harus bedah jantung. Itu kemudahan pemerintah Jerman yang diberikan pada dokter-dokter luar negeri.

Suka Duka Menjadi Dokter Indonesia di Jerman

Selama menjadi dokter bedah jantung, banyak pengalaman yang berkesan bagiku. Pengalaman sedih tentunya, ketika ada pasien kronik yang akhirnya meninggal. Seperti anak-anak muda usia 30, 40, dan ada juga pasien ibu hamil.

Dokter-dokter juga sering bertingkah konyol atau lucu, terkadang suka bercanda menjelang operasi, untuk melepas ketegangan. Bercanda dengan dokter, menyanyi, menari, denger radio. Ini bisa menjadi ingatan yang gak bisa dilupakan, Apalagi kalo lagi kritis. Orang Jerman, terkenal serius, tapi ternyata gak juga.

Semuanya Indah Jika Sudah Dilewati

Tahun-tahun awal kehidupan di Jerman, rasanya sangat sulit. Kesulitan terbesarku adalah bahasa, karena untuk bisa memahami situasi, aku harus berpikir dalam bahasa Jerman. Selain itu,  integrasi perbedaan kultur sangat sulit untuk kita yang berasal dari budaya Asia. Kehidupan di Jerman juga menuntut kita untuk mandiri. Sangat sulit untuk mendapatkan teman sharing atau kumpul-kumpul.

IASI Ikatan Alumni Sarjana Indonesia oleh BJ Habibie untuk Dokter Indonesia di Jerman

Untungnya, sekarang ada yang namanya IASI (Ikatan Alumni Sarjana Indonesia) didirikan oleh almarhum BJ. Habibie. Tahun ini ketuanya dari dokter, yaitu dokter Prista. IASI ini tidak hanya untuk dokter. Kebetulan saja tahun ini ketuanya seorang dokter. Selain ada juga dokter-dokter spesialis lain dari Indonesia yang bekerja di sini (Jerman). Baru-baru ini kami mengadakan webinar dengan menteri kesehatan (Indonesia-kah?).

Masa Lalu di Medan

Benar adanya, bahwa saat masih kecil dan besar di Medan, saya berasal dari keluarga yang tidak bisa dibilang berada, rumah beralaskan tanah.

Pengantar dari Penulis

CV (Curriculum Vitae) selalu tidak lepas sebagai dokumen kelengkapan yang harus dipenuhi ketika melamar kerja. Untuk format CV bekerja di Jerman, standar CV atau Lebenslauf dalam bahasa Jermannya biasanya selalu lebih simple. Manfaatkan platform digital https://cv-gen.com/ untuk membuat CV dalam bahasa Jerman dengan sekali klik generate ke pdf.

Selain sebagai Dokter, tidak sedikit professional Indonesia yang bekerja di Jerman ataupun masih menempuh pendidikan di Jerman. Cek syarat kuliah S1 di Jerman di artikel ini.