Setelah mengalami waktu yang cukup lama di Indonesia, Mina Mulia, seorang Enterpreneur, Study dan Live Coach, memberikan pandangan yang mendalam mengenai dinamika pengembangan sumber daya manusia dan kemajuan ekonomi di Indonesia dan Jerman. Dalam pandangan Mina Mulia, perjalanan pulang kampung tersebut memberikan wawasan mendalam tentang aktivitas masyarakat Indonesia dan dinamika ekonominya. Dalam hal ini, yang paling utama adalah menyangkut usia produktif antara di Jerman dan Indonesia.
Baca Juga: Goethe Test Pro: Syarat Penting untuk Melamar Kerja di Jerman
Budaya Konsumtif dan Dinamika Indonesia
Budaya konsumtif yang tinggi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama dalam sektor makanan dan minuman, menarik perhatian Mina Mulia. Artikel ini menggarisbawahi bagaimana budaya menikmati makanan telah melampaui pertimbangan lain seperti kesehatan, ekosistem, dan infrastruktur.
Analisis Perbandingan SDM Indonesia dan Jerman
Ketika ditawari menjadi narasumber dalam acara webinar oleh Universitas Gorontalo, Mina Mulia dan rekan-rekannya memberikan dua opsi menarik bagi para mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikan mereka. Pertama, melanjutkan pendidikan di Jerman secara gratis, dan kedua, menjadi pekerja migran Indonesia di Jerman dengan menggunakan gelar sarjana Indonesia.
Mengapa Jerman Berani Memberikan Pendidikan Gratis?
Pertanyaan menarik muncul: Mengapa Jerman memberikan peluang pendidikan kepada mahasiswa internasional, bahkan dengan menyediakan biaya pendidikan gratis? Hal ini berbanding terbalik dengan Indonesia, di mana biaya kuliah yang mahal dari perguruan tinggi swasta masih dominan.
Analisis Statistik Usia Produktif Penduduk
Mina Mulia membandingkan demografi penduduk kedua negara. Di Indonesia, sekitar 57% penduduk berada dalam usia produktif (20-60 tahun), yang secara tidak langsung mendukung kelompok usia non-produktif di bawah 20 tahun dan di atas 60 tahun. Hal ini memungkinkan mereka yang produktif untuk mendukung pendidikan anak-anak dan orang tua yang pensiun.
Di Jerman, proporsi usia produktif hanya sekitar 42,5%, yang memerlukan mereka untuk menopang kelompok usia non-produktif yang lebih besar, yaitu para pensiunan. Ditambah dengan harapan hidup yang panjang dan standar hidup yang tinggi, ketidakseimbangan ini menjadi tantangan. Selain itu, kapasitas kelompok usia non-produktif di bawah 20 tahun untuk berpindah menjadi kelompok usia produktif terbatas, hanya sekitar 16,3%.
Implikasi dan Solusi: Peran Indonesia Terkait Usia Produktif Ini
Mina Mulia berpendapat bahwa Indonesia dapat memberikan wawasan berharga bagi kedua negara. Mendorong masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan peluang belajar dan bekerja di Jerman dapat membantu mengatasi tantangan demografi yang dihadapi oleh Jerman, serta memberikan manfaat bagi Indonesia. Kontribusi ini bahkan dapat memicu diskusi antara kedua pemerintah mengenai fasilitasi peluang karier bagi warga negara asing, terutama orang Indonesia.
Kesimpulan Terkait Usia Produktif Jerman VS Indonesia
Dalam penutupnya, Mina Mulia mencerminkan perbandingan yang menarik antara pengelolaan sumber daya manusia di Indonesia dan Jerman. Sementara Indonesia memiliki penduduk yang muda dan besar, Jerman menghadapi tantangan yang berkaitan dengan populasi yang menua. Melalui pemanfaatan peluang pendidikan dan pekerjaan antara kedua negara, hubungan simbiosis dapat berkembang, yang pada akhirnya akan menguntungkan kedua negara dan memfasilitasi pertukaran keterampilan, pengetahuan, dan sumber daya yang berharga.
Buku Willkommen karya Mina Mulia, yang berisi paket informasi dan panduan untuk semua lapisan masyarakat Indonesia di Jerman sudah terbit.
- Untuk yang di Indonesia bisa di beli di Tokopedia :https://tokopedia.link/NFQ7MkLrbtb
- Untuk yang di Jerman: https://wa.me/message/5NP6SFAMMQLZM1
Sumber Terkait: https://www.facebook.com/743545478/posts/pfbid0Gds9qXtBVJAFkwTqdB6mzWgrFHYHBcN8ER4CeS4A3RkHosxKuhm3Uq3Z9oYnviBil/?app=fbl
Tertarik Mencari Pengalaman Baru di Jerman?
CVGEN Bekerjasama dengan Mina Mulia. Layanan konsultasi dan coaching, untuk tujuan tour, study, menetap sebagai pasangan atau berkarir ke Jerman. Gratis! (Kunjungi: https://www.minamulia.com/).
Yuk! Ikutan dengan program ini :
- Ausbildung (Sekolah profesi sambil bekerja di Jerman)
- Relawan (FSJ, BFD)
- Profesional ( Bekerja di bidang IT, Engineer, Tenaga Medis (Perawat))
- Ferienjob (Magang 3 bulan di Jerman)
Merasa sulit dengan persiapan bahasa Jerman di Indonesia? Ikuti Asrama Persiapan dan Budaya Bahasa Jerman di Indonesia sampai B2.
Hubungi Silahkan Hubungi +62 852-9864-9951 atau kunjungi website cv-gen.com
Kemudian, jika membutuhkan Jasa membuat CV atau ingin otomatis membuat CV gratis ke PDF dari Website, langsung saja ke https://resume.cv-gen.com/cv-generator.
Yuk, Ikutan Grup dan Komunitas Indonesia di Jerman
Kabar gembira untuk Anda yang mungkin ingin mencari koneksi, teman atau informasi-informasi lainnya seputar Jerman, nih. Anda bisa gabung di sini :
- German Club WA Grup
- Group Facebook Lowongan Kerja ke Jerman
- Facebook Page Daily Update About Career, Study Living in Germany
- CS umum konsultasi gratis mengenai karir, study dan menetap di Jerman