CV-GEN News

Bagaimana Para Crew Kapal Pesiar Muslim Menunaikan Ibadah?

Dalam artikel ini, kita akan membahas tantangan yang para pekerja atau crew dan penumpang beragama Muslim hadapi di kapal pesiar terkait pelaksanaan ibadah salat lima waktu atau puasa. Dalam kapal pesiar yang luas dengan beragam kegiatan, menentukan arah kiblat dan mencari tempat untuk beribadah menjadi hal yang tidak mudah.

Kapal pesiar sering berlayar dan mengubah arah, sehingga menentukan arah mata angin menjadi kompleks bagi awak kapal dan penumpang.

Baca Juga : Kapal Pesiar Mewah, Tapi Tidak Punya ini?

Crew Kapal Pesiar Muslim Minoritas

Di kapal pesiar, terdapat beragam nasionalitas, suku, dan agama. Mayoritas awak kapal adalah orang Filipina yang beragama Katolik atau Kristen, dan ada juga orang Amerika yang memiliki beragam keyakinan agama. Sebagai minoritas, orang Indonesia yang mayoritas Muslim perlu mengatasi tantangan ini.

Tidak Ada Ruang Ibadah di Kapal Pesiar

Salah satu masalah utama adalah kurangnya fasilitas tempat ibadah seperti masjid atau mushola di kapal pesiar. Dengan banyaknya ruangan dan kru yang berbeda-beda, sulit untuk menemukan tempat khusus untuk shalat. Beberapa awak kapal beragama muslim berusaha mencari izin kepada manajer masing-masing untuk berdoa atau menunaikan sholat di tempat khusus, tapi bukan mushola atau masjid.

Menentukan Arah Kiblat dan Waktu Sholat di Kapal Pesiar

Selain itu, menentukan arah kiblat juga menjadi masalah ketika kapal sedang berlayar. Meskipun ada kompas, arah utara atau selatan bisa berubah karena gerakan kapal. Jadi, tentukan saja sendiri, yang penting niatnya untuk berdoa kepada tuhan. Para pekerja beragama Muslim berusaha melaksanakan salat dengan hati dan niat yang tulus, meskipun tidak memiliki fasilitas seperti mukena atau sajadah yang disediakan. Mereka para crew muslim, sangat dianjurkan untuk membawa seperangkat alat shalatnya sendiri-sendiri.

Untuk waktu adzan sholat, biasanya para crew muslim mengandalkannya dari aplikasi di ponsel mereka atau menggunakan patokan waktu matahari.

Puasa bagi Crew Kapal Pesiar Muslim

Kemudian, jika sedang di bulan puasa Ramadhan. Para crew biasanya mengatur waktu sahur dan berbuka puasa dengan mengandalkan waktu di negara dimana kapal pesiarnya berlabuh. Itu bisa saja waktunya sangat berbeda dengan waktu puasa di Indonesia.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana para pekerja beragama Muslim di kapal pesiar mengatasi tantangan ini dan melaksanakan ibadah shalat dengan penuh semangat. Meskipun tidak ada fasilitas tempat ibadah yang disediakan, semangat dan keyakinan mereka tetap kuat dalam melaksanakan kewajiban agama. Artikel ini akan memberikan wawasan tentang realitas mereka di atas kapal pesiar dan menghargai usaha mereka dalam melaksanakan ibadah dalam kondisi yang tidak selalu mendukung.

Sumber Terkait :

Yuk, Jadi Kru Kapal Pesiar Profesional!

Ingin merasakan menjadi crew kapal pesiar walaupun seorang muslim? Kenapa tidak?

Yuk! Menjelajahi lautan dunia sebagai seorang kru kapal pesiar profesional! cv-gen.com menghadirkan platform pelaut yang menjamin penempatan di kapal pesiar internasional.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari industri maritim yang menarik ini. Untuk itu, CV-Gen telah membuka pendaftaran untuk posisi kru kapal pesiar yang menarik di seluruh dunia. Kemudian, dengan mengunjungi http://pelaut.cv-gen.com, Anda akan memiliki akses ke berbagai peluang karir yang menantang dan mengasyikkan.

Maka dari itu, bergabunglah dengan ribuan profesional maritim terampil dan berbakat yang telah memilih CV-Gen sebagai mitra karir mereka.

Kemudian, jika anda membutuhkan Jasa membuat CV atau ingin otomatis membuat CV gratis ke PDF dari Website, langsung saja ke https://resume.cv-gen.com/cv-generator.