Kritikan untuk 17 Mahasiswa Indonesia di Program FerienjobMcDonald's

Di tengah pemandangan yang penuh ketidakpastian, dengan pemecatan yang mengintai di ujung jalan dan beberapa di antara mereka harus kehilangan tempat tinggal, terdengar sebuah berita yang membawa cahaya dalam kegelapan. 17 mahasiswa Indonesia yang mengikuti program Ferienjob, berhasil memperoleh izin kerja baru yang mendapat dukungan oleh Badan Otoritas Jerman, dan mendapat kontrak langsung dari McDonald’s, salah satu perusahaan internasional di bidang gastronomi. Keberhasilan ini mirip dengan kisah inspiratif Bunda Corla yang pernah menjadi sorotan di media massa.

Baca Juga : Permasalahan Ferienjob : Sulap Apartemen Jadi Kapal Pecah!

Mahasiswa Ferienjob Mendapat Fasilitas yang Sangat Baik

Saat awal bekerja, beberapa mahasiswa mulai memberikan respons positif atas perubahan ini. Mereka mendapati diri mereka memiliki apartemen yang layak untuk mereka huni, pekerjaan yang jauh lebih ringan daripada yang mereka hadapi di Paketzentrum (pusat distribusi), dan kenyamanan seperti makanan gratis pada waktu tertentu dan minuman tanpa batas. Belum lagi, mereka juga merasa bahagia memiliki rekan kerja yang ramah dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Semua ini adalah berita baik yang sangat diharapkan, dan setiap orang merasa bersyukur atas kesempatan yang Tuhan berikan serta pengorbanan yang telah mereka lakukan.

Berita Buruk, Koordinator Terpuruk

Namun, suka cita ini terpotong oleh sebuah berita yang datang pada suatu pagi. McDonald’s melalui perusahaan IR – yang merupakan jaringan yang telah sangat membantu mereka dalam menghadapi krisis ini dan memperkenalkan mahasiswa Indonesia yang dipecat kepada McDonald’s – melalui prosedur birokratis dengan sangat cepat saat mereka meminta bantuan. Mahasiswa yang dipecat sebelumnya berhasil mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal dalam waktu singkat, bahkan tanpa melanggar aturan pemerintah Jerman. Selama beberapa hari, sekelompok besar pihak seperti CVGEN, IR, dan McDonald’s bekerja keras untuk memastikan bahwa 17 mahasiswa ini memiliki pekerjaan dan tempat tinggal yang aman.

Tetapi, tiba-tiba, kebahagiaan itu tercoreng oleh tiga mahasiswa yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Alasannya sangat pribadi: salah satu dari mereka dipaksa pulang karena operasi hernia yang telah diidap sejak kecil, seorang lagi harus menjalani operasi tangan akibat kecelakaan mendadak yang terjadi pada bulan September sebelum mereka mulai pekerjaan, dan mahasiswa ketiga dipaksa pulang karena perusahaan milik orang tuanya mengalami kebangkrutan.

Yang lebih mengejutkan adalah ketiga mahasiswa ini tampaknya dengan mudahnya berkomunikasi dengan supervisor IR melalui WhatsApp. Bagi mereka, tiket pulang ke Indonesia pada Selasa depan tampaknya merupakan solusi yang lebih baik. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Mengapa mereka tidak mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap pekerjaan di McDonald’s dan rencana yang telah disetujui sebelumnya sejak awal minggu ini? Pertanyaan ini terus menghantui semua pihak yang terlibat.

McD Naik Pitam dengan Mahasiswa Ferienjob Indonesia

McDonald’s sangat marah atas keputusan tiga mahasiswa ini, dan mempertanyakan komitmen yang telah mereka lakukan dalam kontrak yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Pertanyaan besar yang menggantung adalah mengapa ketiga mahasiswa ini berjanji untuk bekerja di McDonald’s, setuju dengan kontrak kerja, tempat tinggal, dan sebagainya, hanya untuk kemudian berbalik dan mengundurkan diri dengan begitu mudahnya?

Para pihak yang terlibat, terutama IR yang sudah bekerja keras untuk membantu mahasiswa Indonesia, mendapat kritik keras dari McDonald’s. McDonald’s merasa bahwa mahasiswa telah bermain-main dengannya dan akhirnya merusak perencanaan sumber daya manusia mereka, terutama pada saat yang krusial seperti hari akhir pekan yang sangat ramai di restoran mereka, dan dengan liburan musim gugur yang semakin mendekat.

Kejadian ini menciptakan tekanan tambahan pada pihak IR, yang terus meminta penjelasan dari semua pihak. Mereka telah memberikan kepercayaan besar kepada mahasiswa Indonesia, dan hasilnya begitu mengecewakan.

Koordinator Ferienjob Merasa Usahanya Sia-Sia

Kondisi seperti ini telah menempatkan semua pihak dalam situasi yang sangat melelahkan. Bahkan muncul kesalahpahaman di antara mahasiswa tentang program Ferienjob ini. Program ini sebenarnya bernama FERIENJOB, yang berarti pekerjaan selama liburan akademis. Pekerjaan ini bersifat non-skilled, ditujukan bagi mahasiswa yang belum memiliki ijazah sama sekali (non-degree) dan tidak memerlukan kemampuan berbahasa Jerman, kecuali untuk mahasiswa Indonesia dan Eropa Timur yang mendapat pengecualian.

Namun, yang benar adalah program ini memerlukan niat dan semangat serta kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Ini adalah peluang besar bagi mahasiswa Indonesia, meskipun terdapat kesalahpahaman di antara mahasiswa dan bahkan orang tua mereka yang datang dari berbagai latar belakang.

Kesimpulan & Keputusan Akhir untuk Mahasiswa Ferienjob

Kisah ini adalah cerminan bagaimana Jerman berusaha membuka pintu bagi mahasiswa Indonesia melalui program Ferienjob, namun juga menekankan pentingnya pemahaman dan komitmen yang kuat terhadap program ini. McDonald’s sekarang meminta surat pemberhentian resmi dari mahasiswa yang mengundurkan diri, dan langkah selanjutnya akan menentukan nasib mereka.

Dalam segala kesulitan ini, satu hal yang pasti adalah bahwa kisah 17 mahasiswa ini adalah cerminan kompleksitas dari perjuangan, harapan, kritikan, dan kesalahpahaman yang terus berkembang dalam dunia pekerjaan internasional. Semoga cerita ini memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dan menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya komunikasi dan komitmen dalam situasi serupa.

Tertarik Mencari Pengalaman Baru di Jerman?

CVGEN Bekerjasama dengan Mina Mulia. Memberikan layanan konsultasi dan juga coaching, untuk tujuan tour, study, menetap sebagai pasangan atau berkarir ke Jerman. Gratis! (Kunjungi: Mina Mulia).

Yuk! Ikutan juga dengan program ini :

  • Ausbildung (Sekolah profesi sambil bekerja di Jerman)
  • Relawan (FSJ, BFD)
  • Profesional ( Bekerja di bidang IT, Engineer, Tenaga Medis (Perawat))
  • Ferienjob (Magang 3 bulan di Jerman)

Selanjutnya, apakah Anda merasa sulit dengan persiapan bahasa Jerman di Indonesia? Ikuti Asrama Persiapan dan Budaya Bahasa Jerman di Indonesia sampai B2.

Hubungi Silahkan Hubungi +62 852-9864-9951 atau kunjungi website cv-gen.com

Kemudian, jika membutuhkan Jasa membuat CV atau ingin otomatis membuat CV gratis ke PDF dari Website, langsung saja ke Resume CVGEN.

Yuk, Ikutan Grup dan Komunitas Indonesia di Jerman


Kabar gembira untuk Anda yang mungkin ingin mencari koneksi, teman atau informasi-informasi lainnya seputar Jerman, nih. Anda bisa gabung di sini :

Ingin Menikmati Weekend Seru dan Unik di Jerman?

Berikut rekomendasi keren tempat dan pesan tiket transportasi di Jerman :

Website untuk Informasi & Memesan Tiket Transportasi di Jerman

By Neisya Putri Rahmawati

INFP-T | Prokopton

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *