CV-GEN News

Bikin Tempe Bentuk Tengkorak di Jerman? Siapa Wanita ini?

Di tengah pandemi Covid-19 dan lockdown yang menimbulkan tantangan bagi banyak orang di seluruh dunia, ada seorang kreator kuliner unik. Ia bersemangat memperkenalkan rasa baru di tengah masyarakat Jerman. Venda Wiyono, seorang wanita asal Indonesia, bikin tempe dengan kreasinya yang tak tertandingi di pasar kuliner Hamburg.

Sebelumnya tinggal di Kepulauan Karibia, Venda sudah memiliki pengalaman dalam dunia pembuatan tempe. Pekerjaannya di restoran vegan telah memberinya pemahaman mendalam tentang makanan ini dan kreativitas dalam menghadirkan inovasi kuliner.

Baca Juga : Masjid di Jerman ini Pertama Kali Mengumandangkan Adzan?

Bermula saat Pandemi Covid

Kehidupan di Jerman selama pandemi membuat Venda berpikir tentang hal yang bisa ia ciptakan untuk membawa semangat baru di tengah keterbatasan. Berbekal pengalaman dan keahliannya dalam membuat tempe, Venda memutuskan untuk menciptakan tempe dengan kreasi yang unik. Melalui cetakan kue, tempe yang biasanya dibungkus dengan daun pisang atau plastik di Indonesia, diubah menjadi bentuk bunga dan tengkorak yang menarik.

Bisa Bikin Tempe dengan Kacang Selain Kedelai

Kecintaan masyarakat Jerman terhadap kacang-kacangan dan biji-bijian membuka peluang tak ternilai bagi kreasi tempe unik Venda. Berbeda dengan Indonesia yang lebih mengenal tempe kedelai, di Jerman kacang-kacangan seperti Red Lentil, Chickpea, Green Pea, dan Black Eyed Pea menjadi favorit. Rasanya yang berbeda-beda sesuai dengan jenis kacangnya menambah daya tarik produk Venda.

Bukan hanya kacang-kacangan, biji-bijian seperti Poppy Seeds, biji bunga matahari, biji labu, dan Quinoa juga menjadi pilihan bahan dalam kreasi tempe Venda. Kreativitasnya dalam menciptakan variasi rasa dan tekstur menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat kuliner di Jerman.

Tantangan Venda Bikin Tempe di Jerman

Namun, perbedaan iklim antara Jerman dan Indonesia membawa tantangan tersendiri bagi Venda. Jika di Indonesia proses fermentasi tempe bisa berlangsung dengan mudah karena kondisi cuaca yang mendukung, di Jerman ia harus menggunakan inkubator untuk menciptakan kondisi yang hangat dan mendukung proses fermentasi.

Perbedaan preferensi rasa juga mempengaruhi pasar tempe di Jerman. Sementara orang Indonesia lebih cenderung menyukai tempe kedelai yang sudah menjadi bagian tradisi, masyarakat Jerman lebih memilih tempe dari kacang Chickpea. Hal ini karena beberapa orang di Jerman menghindari kedelai yang tidak organik (GMO) karena dianggap kurang sehat bagi mereka.

Kesimpulan

Venda Wiyono telah membawa semangat kreativitas dan variasi rasa baru dalam dunia kuliner Jerman. Melalui kreasi tempe yang unik, ia mampu menghadirkan sensasi baru bagi lidah masyarakat Jerman yang semakin mengapresiasi makanan alternatif yang lebih sehat dan beragam. Inovasinya yang tak kenal batas membuktikan bahwa rasa Indonesia bisa merambah ke seluruh penjuru dunia dan menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mencicipi tempe karyanya.

Sumber Terkait : https://youtu.be/f0_3FieKoi4

Yuk, Magang dan Keliling di Jerman dengan Ferienjob

Ingin berkunjung ke masjid pusat Köln di Jerman? Ingin merasakan mendengarkan suara Adzan di Eropa yang minoritas muslim? Hal ini pastinya sangat menarik bagia kalian yang beragama Islam. Untuk mewujudkannya, Anda bisa loh! Yuk, ikut program Ferienjob!

Apa itu Ferienjob? Ferienjob merupakan pekerjaan singkat selama 3 bulan di Jerman. Kini hadir peluang untuk para mahasiswa Indonesia. Selain gaji yang sesuai dengan UMR Jerman, kamu juga bisa menambah pengalaman dan relasi yang berguna untuk masa depan kamu.

Langsung aja! Yuk, daftar segera di ferienjobs.cv-gen.com. 

Jika membutuhkan Jasa membuat CV atau ingin otomatis membuat CV gratis ke PDF dari Website, langsung saja ke https://resume.cv-gen.com/cv-generator.

Yuk, Ikutan Grup dan Komunitas Indonesia di Jerman


Kabar gembira untuk Anda yang mungkin ingin mencari koneksi, teman atau informasi-informasi lainnya seputar Jerman, nih. Anda bisa gabung di sini :